Pengumuman

Bila tidak ada di blog ini, silakan kunjungi hurahura.wordpress.com

Sabtu, 18 Oktober 2008

Jejak Italia di Indonesia

Views

Oleh Djulianto Susantio

Sejak zaman lampau, tidak dimungkiri, Nusantara merupakan wilayah yang kaya. Logikanya, kalau tidak kaya mana mungkin berbagai bangsa asing datang ke sini untuk jangka waktu lama.

Menurut catatan sejarah, hubungan yang pertama kali dilakukan antarnegara adalah hubungan dagang. Namun lama-kelamaan, hubungan itu berkembang menjadi hubungan sosial (misalnya perkawinan), hubungan politik (misalnya invasi atau penjajahan), dsb.

Negara kita banyak didatangi bangsa asing, terutama dari Eropa, karena rempah-rempah kita dinilai berkualitas tinggi. Karena rempah-rempah sangat dibutuhkan oleh negeri yang beriklim dingin, maka berbagai bangsa Eropa itu berupaya mencari sendiri ke sini.

Jejak-jejak mereka masih terlihat sampai kini. Selain Belanda yang selama 350 tahun menjajah negara kita, jejak Portugis pun banyak dijumpai dalam berbagai ujud. Bangsa Portugis memang dikenal sebagai bangsa pelayar dan petualang yang tangguh.

Meskipun relatif sedikit, namun sumber Italia rupanya tetap mampu membuka cakrawala penulisan sejarah kuno Indonesia. Jejak Italia di Indonesia berawal pada abad XIII. Ketika itu banyak pelaut dan pedagang Italia singgah di Nusantara. Meskipun yang mereka beritakan umumnya tentang keadaan daerah pesisir, namun cukup memberi pemahaman untuk mengetahui keadaan sosial ekonomi masyarakat saat itu.

Salah seorang pengelana Italia yang sering disebut-sebut para peneliti sejarah adalah Marco Polo (1254-1324). Kisah perjalanannya yang dianggap menarik adalah tentang kunjungannya ke Pulau Sumatera pada 1292. Konon, dia sempat singgah di Kerajaan Dragoian (Indragiri), Ferlac (Perlak), dan Samara (Samudra?). Dia juga mencatat bahwa ada seorang raja yang baru saja memeluk agama Islam dan berjuang melawan suku biadab dari pedalaman. Mungkin yang dimaksud adalah Sultan Malik as Salih, raja pertama yang beragama Islam di Indonesia.

Berita lain yang agak panjang lebar kita peroleh dari Antonio Pigafetta, seorang pelaut yang pernah ikut bersama Magalhaes keliling dunia. Sumbangannya yang amat penting adalah tentang saat-saat terakhir Kerajaan Majapahit. Pigafetta menulis pengalamannya sewaktu singgah di pulau “Timur” pada 1522.

Dari berita itu diketahui bahwa pada 1522 Majapahit hanyalah sebuah kota. Disebutkan juga, Pati Unus pernah menjadi Raja Majapahit. Rupa-rupanya Kerajaan Majapahit yang pada 1518-1521 dipimpin oleh Pate Udara, telah ditaklukkan oleh Raja Demak Pati Unus (Buletin Romantika Arkeologia, Agt-Sep 1985, hal.6).

Berita Italia lainnya berasal dari Odorico da Pordenone (1265-1331). Sepulangnya dari China, dia singgah di Pulau Sumatera dan Jawa. Dia memuji-muji istana di Jawa karena menakjubkan. “Yang terkaya dan terindah dari segala yang ada di dunia ini,” katanya.

Kemungkinan yang dimaksud adalah istana Raja Majapahit. Dia juga mencatat tentang peristiwa-peristiwa kekalahan orang Mongol oleh Raja Wijaya, yang terjadi beberapa tahun sebelum kedatangannya di sana.

Berita lain berasal dari Nicolo de Conti (1395-1469). Meskipun tidak selengkap Polo dan Pigafetta, namun berita tersebut cukup menarik karena menjadi bahan pelengkap atau perbandingan berita-berita sebelumnya. Nicolo antara lain menyebutkan sebuah bandar perdagangan di Tapobrana (Sumatera), yang dikelilinginya kira-kira 10 km. Diduga bandar itu ada di Aceh.

Nicolo sempat menikmati buah yang ukurannya kira-kira sebesar kelapa dan di dalamnya ada lima belahan seperti jeruk. Mungkin yang dimaksud adalah durian. Dia tinggal selama sembilan bulan di “Jawa Kecil” (Jawa) dan “Jawa Besar” (Kalimantan).

Di sana dia tertarik pada permainan menyabung ayam. Di “Jawa Kecil” dia sering mendengar adanya bunuh-bunuhan kejam di antara penduduk (amok). Bukan tidak mungkin ini merupakan carok di Madura. n

Penulis adalah arkeolog, tinggal di Jakarta

(Sinar Harapan, 1 Juli 2008)

Tidak ada komentar:

BUKU-BUKU JURNALISTIK


Kontak Saya

NAMA :
EMAIL :
PERIHAL :
PESAN :
TULIS KODE INI :

Komentar Anda

Langganan Majalah Internasional

Jualan Elektronik