Pengumuman

Bila tidak ada di blog ini, silakan kunjungi hurahura.wordpress.com

Kamis, 08 Oktober 2009

Lebih Jauh tentang Identifikasi Sidik Jari

Views


OLEH: DJULIANTO SUSANTIO

Sidik jari menjadi alat utama identifikasi ka­rena me­rupakan ci­ri unik yang selalu ada pada setiap individu.

Di­ban­dingkan garis tangan atau tulisan tangan yang bisa ber-ubah-ubah sesuai kondisi psi­kologis seseorang, sidik jari di­percaya permanen sifatnya. Ti­dak pernah berubah sedikit pun sepanjang hidup manusia, mulai dari bayi hingga tua renta. Sebenarnya, sidik (jari) ti­dak hanya terdapat pada permukaan jari tangan, tetapi juga pada telapak tangan dan kaki. Si­dik jari terdiri atas sulur-su­lur yang membentuk pola ter­ten­tu. Pola itulah, termasuk jum­lah sulur pada tiap pola, yang menjadi bahan kajian. Namun, karena loka­sinya lebih mudah dicapai, sidik jari pada jari tanganlah yang selalu lebih diperhatikan.

Salah satu instansi yang paling banyak menyimpan re­kaman sidik jari masyarakat tentu saja adalah pihak ke­po­lisian, terutama melalui Surat Keterangan Kelakuan Baik (SKKB) yang kita buat. Di atas selembar kertas SKKB itu, kita membubuhkan cap sidik jari satu per satu, baik tangan kiri mau­pun tangan kanan. Pem­bu­buhan sidik jari, juga dila­ku­kan terhadap dokumen penting seperti ijazah, paspor, dan SIM. Ba­nyak perusahaan sudah mengganti sistem absensi ma­nual atau sistem “ceklek” de­ngan absensi sidik jari. Ini dila­ku­kan untuk menghindari “ti­tip absen” antarkaryawan se­kaligus untuk meningkatkan produktivitas perusahaan.

Sejak dulu kala, sulur-sulur yang terdapat di telapak mau­pun jari tangan itu dipergunakan untuk berbagai keperluan. Masyarakat Tiongkok kuno, misalnya, sudah mengenal cap jempol sebagai stempel kerajaan. Di Indonesia cap jempol sering dijadikan pengganti tan­da tangan oleh kaum tunaaksara. Tidak dipungkiri, sidik jari tangan mempunyai bera­gam manfaat. Di mata praktisi palmistri, sidik jari dipandang mampu mengungkapkan rahasia peruntungan di masa lalu, masa kini, dan masa depan. Sifat dan karakter orang juga dapat dibaca dari sidik jari.


Untuk Mengetahui Perilaku dan Bakat

Berbagai penelitian ilmiah menyatakan pola sidik jari dan jumlah sulur sangat menentukan kecerdasaan seseorang. Menurut mereka, terdapat kaitan erat antara sidik jari de­ngan keberhasilan karier dan usa­ha seseorang. Diyakini, pe­ngetahuan tentang sidik jari sejajar dengan pengetahuan lain yang memiliki landasan il­miah kuat. Sebagai pengeta­huan, dermatogifli (bahasa Yu­nani, derma = kulit dan gliphe = lekukan atau kerutan) baru diakui pada 1892 berkat perjuangan ilmuwan Inggris Sir Fran­cis Galton. Ilmuwan Ing­gris Sir Henry Faulds adalah orang pertama yang menemu­kan sidik jari sebagai tanda pe­ngenal diri pada 1880. Di Ero­pa, sejak 1936, ilmu ini sudah dipakai untuk menentukan penyakit Down Syndrome atau Mongolism. Sidik jari ternyata berguna pula untuk mengetahui bakat dan potensi yang dimiliki seorang anak sejak dini.

Pada dasarnya, sidik jari terbagi atas tiga tipe, yakni arch (lengkung), loop (ikal), dan whorl (ulir). Tipe arch adalah pola yang paling sederhana ka­rena hanya terdiri atas garis-ga­ris lengkung tanpa titik ra­dius. Tipe loop adalah garis ling­kar yang menuju titik ra­dius. Sementara tipe whorl ada­lah sulur yang kompleks kom­binasinya, seperti garis acak-acakan. Ada juga yang membagi sidik jari atas lima pola dasar. Selain ketiga tipe di atas, ditambah dengan tented arch (lengkung tenda) dan composite (majemuk). Pola sidik jari yang dimiliki seseorang biasanya tidak selalu sama. Jarang sekali ada sidik jari yang seluruhnya terdiri atas loop saja, arch saja, atau whorl saja. Umumnya berupa kombinasi antara dua pola, tiga pola, bahkan lebih. Setiap pola dipercaya mewakili sifat dan karakter tertentu.

Pola loop menunjukkan orang yang fleksibel dan mam­pu menyesuaikan diri. Dia me­nyukai kehidupan yang aktif dengan banyak tantangan. Bisa bekerja sama dengan orang lain dan menyukai bisnis di bidang komunikasi. Pola whorl mengungkapkan tipe pendiam dan pemikir. Agak kaku dan sukar menyesuaikan diri atau berubah pikiran, sangat ber­tanggung ja­wab, lebih suka bekerja sendiri, dan sosok yang sangat ulet.

Pola arch menunjukkan orang yang bersifat garam du­nia. Dia praktis, teguh, ber­kepala dingin, bersahaja, materialistis, dan sukar meng­uta­rakan perasaannya yang ter­dalam. Pola tented arch sering kali hanya ditemukan pada te­lunjuk atau jari tengah, menunjukkan antusiasme dan gairah, impulsif, dan terlibat secara mendalam dengan segala sesuatu yang ditanganinya. Pola composite menceritakan ke­mam­puan untuk melihat dua sisi, terlalu banyak berpikir bila harus mengambil keputusan, dan sangat baik dalam memberikan penilaian untuk orang lain (Palmistri, 2001).


Di Tiongkok

Di banyak negara analisis sidik jari sering dimanfaatkan untuk mendiagnosis kesehatan. Umumnya penyakit tersembunyi bisa dideteksi lewat sulur garis yang terpotong oleh garis kecil. Di Tiongkok pengetahuan tentang sidik jari sudah lama dipelajari. Menurut pengetahuan Tiongkok kuno, jika kesepuluh jari memiliki leng­kun­gan maka dia memiliki si­fat yang sangat terpuji. Dia jujur dan polos, penyayang dan pe­nuh kasih, juga sangat me­nyu­kai binatang dan tumbuhan. Yang dimaksud dengan leng­kungan sidik jari adalah se­kum­pulan garis horizontal yang ter­susun secara paralel, na­mun pada bagian tengah-te­ngah ga­ris terdapat sedikit gelombang atau lengkungan maupun tonjolan yang tidak terlalu tinggi.

Jika kesepuluh jari memiliki pola pusaran maka dia ada­lah seorang jenius. Dia pun se­lalu memiliki inisiatif dan kreatif dalam memecahkan setiap persoalan, bahkan bisa memberikan gagasan-gagasan yang sangat cemerlang. Yang dimaksud dengan pusaran adalah ling­karan yang terlihat secara ter­susun atau spiral. Pada bagian pusatnya terdapat titik lingkaran yang jelas.

Jika semua jari pada setiap tangan memiliki pola lingkaran spiral maka disebut “sidik jari gagah perkasa”. Ini diartikan dia mempunyai sikap percaya diri sangat kuat, harga diri, dan lebih mementingkan moral. Dia juga memiliki sifat kepemimpinan. Sering kali dia terlalu tergesa-gesa, terlalu mau mencampuri urusan orang lain, dan terlalu mau mengatur setiap pekerjaan tanpa mau mendengar saran atau usulan dari pi­hak lain. Positifnya, jika memiliki staf atau pendamping orang yang pandai, niscaya bisa memperoleh sukses gemilang dan hidup kaya raya.

Bila kelima sidik jari berpola lengkungan maka disebut “sidik jari kasih ibu”. Sifatnya sangat baik, sabar, penuh kasih sa­yang, dan cintanya sangat mu­rni. Namun, dia kurang ra­jin dalam melaksanakan usaha. Bahkan, jika mengalami suatu kesulitan atau persoalan, selalu diselesaikan bertele-tele dan tidak bisa tegas mengambil ke­putusan. Dia pun sering kali ke­hi­langan kesempatan yang se­harusnya bisa dimanfaatkan de­ngan baik (Cap Jie Shio, 1996).

Banyak orang percaya pe­ma­haman terhadap sidik jari sa­­­ma ampuhnya dengan fisiog­no­­mi, palmistri, numerologi, bazi, grafologi, dan sebagainya. Pa­da hakikatnya semua takdir Tu­han sudah tertulis pada setiap in­di­vidu. Hanya masalahnya orang yang mampu “membaca tak­dir” itu masih terbatas jumlahnya.

Penulis adalah pemerhati Palmistri, tinggal di Jakarta

(Sinar Harapan, Sabtu, 3 Oktober 2009)

Tidak ada komentar:

BUKU-BUKU JURNALISTIK


Kontak Saya

NAMA :
EMAIL :
PERIHAL :
PESAN :
TULIS KODE INI :

Komentar Anda

Langganan Majalah Internasional

Jualan Elektronik