Pengumuman

Bila tidak ada di blog ini, silakan kunjungi hurahura.wordpress.com

Senin, 09 Februari 2009

"Piramida yang Hilang" Akhirnya Terungkap

Views

Kairo – Tim arkeolog Mesir, Kamis (5/6) lalu, berhasil menemukan sebuah “piramida yang hilang” berusia 4.000 tahun. Piramida tersebut diyakini pertama kali ditemukan oleh arkeolog asing 200 tahun lalu, namun tak pernah terlihat lagi. Zahi Hawass, kepala kepurbakalaan Mesir, menyatakan piramida itu tampaknya telah dibangun oleh Raja Menkauhor, seorang firaun tak terkenal yang berkuasa hanya delapan tahun. 

“Kami berhasil mengungkapkan piramida yang hilang,” kata Hawass kepada wartawan dalam tur ke lokasi penemuan di Saqqara, Necropolis dan kompleks pemakaman para penguasa kuno Memphis, ibu kota Kerajaan Kuno Mesir, sekitar 12 mil selatan Kairo. 

Piramida tersebut pertama kali ditemukan tahun 1842 oleh seorang arkeolog Jerman, Karl Richard Lepsius. Dia menyebut temuannya sebagai “Piramida Tanpa Kepala” karena cuma tersisa bagian dasarnya. Namun, pasir gurun menutupi temuan Lepsius tersebut dan tak ada lagi arkeolog sejak itu yang dapat menemukan tempat peristirahatan Menkauhor.  Dasar piramida – atau para arkeolog menyebutnya superstruktur – ditemukan setelah gundukan pasir setinggi 25 kaki dipindahkan sepanjang 1,5 tahun oleh tim Hawass.

Hawass mengatakan gaya piramida itu menandakan itu bukan berasal dari Dinasti Kelima, sebuah periode yang dimulai 2.465 Sebelum Masehi (SM) dan berakhir 2.325 SM. Itu mungkin dua abad setelah rampungnya Piramida Agung Giza, yang diyakini selesai pada 2.500 SM.  Bukti lain mengenai tahun temuan, kata Hawass, adalah penemuan di dalam piramida, sarcophagus granit abu-abu, jenis yang digunakan waktu itu. 

Dasar piramida itu persegi empat, dengan kedalaman lubang 15 kaki digali oleh para pekerja, memberi sedikit pertanda bagaimana mengesankannya piramida itu. Tumpukan batu-batu besar, masih sebagian besar tertutup pasir dan debu, menandakan dinding piramida dan pintu masuknya dan kamar pemakaman telah ditemukan di dalamnya. Para arkeolog tidak menemukan cartouche — nama pharaoh dalam hieroglyph — yang menjadi penanda pemilik piramida. Namun, Hawass mengatakan berdasarkan perkiraan tahun piramida itu ia yakin itu milik Menkauhor. Pekerjaan masih berlanjut di lokasi, tempat Hawass mengatakan ia berharap menggali “piramida tambahan” di sekitar piramida utama Menkauhor. Ia juga berharap menemukan prasasti yang mendukung klaimnya. 


Rute Arak-arakan 

Tim juga mengumumkan penemuan bagian dari rute arak-arakan upacara tempat para pendeta tinggi, yang wajah mereka ditutupi topeng, membawa kerbau suci yang dimumikan yang dipuja di ibu kota Mesir kuno itu. 

Rute arak-arakan upacara yang sebagian terungkap, Kamis itu, bertahun periode Ptolemaic, yang terjadi seitar 300 tahun sebelum 30 SM. 

Rute itu terletak di sepanjang piramida Menkauhor, mengarah sebuah kamar mumifikasi menuju Saqqara Serapium, sebuah jaringan kuburan bawah tanah tempat kerbau suci dikuburkan, ditemukan oleh arkeolog Prancis August Mariette di 1850.

Meski para arkeolog masih menyelidiki Mesir sepanjang 200 tahun, Hawass menyatakan hanya sepertiga yang ada di bawah tanah Saqqara yang telah ditemukan.

“Anda tidak pernah tahu apa rahasia yang pasir Mesir sembunyikan. Saya selalu yakin bahwa akan ada lebih banyak piramida ditemukan,” tambah Hawass. (ap/ega)

(Sumber: Sinar Harapan, Sabtu, 7 Juni 2008)

Tidak ada komentar:

BUKU-BUKU JURNALISTIK


Kontak Saya

NAMA :
EMAIL :
PERIHAL :
PESAN :
TULIS KODE INI :

Komentar Anda

Langganan Majalah Internasional

Jualan Elektronik