Pengumuman

Bila tidak ada di blog ini, silakan kunjungi hurahura.wordpress.com

Selasa, 17 Maret 2009

3D Permudah Identifikasi Fosil

Views


JAKARTA – Kalangan ilmuwan arkeologi kini bisa tersenyum agak lebar, lantaran baru-baru ini pemerhati iptek digital berhasil membuat peranti lunak untuk mengimajinasikan bentuk fosil dalam gambaran tiga dimensi.

Dahulu banyak kalangan arkeologi merasa sayang bila harus memecahkan fosil yang tertutup batu seluruhnya. Ini karena berarti memberikan potensi kerusakan lebih banyak pada badan fosil karena pembelahan batu sangat mungkin melakukan kesalahan.

Kini dengan teknik bernama Synchrothron-radiation X-ray Tomography, kalangan sains mampu mendapatkan gambar tiga dimensi fosil yang mereka temukan. Hebatnya teknik baru ini bisa menembus fosil telur yang telah membatu, dan memberikan gambaran seperti apa bentuk embrio fosil purba tersebut.

Seperti pada kasus fosil embrio bernama Pseudooides dan Merkuria, yang disinyalir berusia 500 juta tahun lalu. Tim ilmuwan berhasil memetakan bagaimana bentuk embrio dalam telur fosil yang ditemukan di China dan Siberia tersebut.

“Dengan adanya teknologi ini, paling tidak kini kami tak perlu terlalu mengira-ngira bagaimana sebenarnya isi dalam telur fosil tersebut,” ujar Phil Donoghue, kepala peneliti dari Universitas Bristol di Inggris, yang ucapannya di kutip di situs Livescience.com.

Sebelumnya menurut penjelasan Donoghue, fosil harus diambil dengan menyingkirkan paling tidak 12 metrik ton batuan di sekelilingnya. “Perlu waktu enam tahun untuk memisahkan mana yang batuan dan telur fosil,” paparnya. Kemudian, masalah bertambah rumit, ketika mereka ingin melihat apa isi fosil telur yang ditemukan.

Dengan teknologi 3D ini juga, para ilmuwan kini bisa melihat dengan jelas bagaimana sebenarnya bentuk internal anatomi dari embrio purba. Bentuk-bentuk umum seperti anus dan mulut dapat segera terdeteksi pada fosil purba Markuelia. Sementara pada jenis Pseudooides banyak bentuk-bentuk tubuh baru yang sulit ditemukan pada satwa masa kini.

Detail dari prakiraan bentuk 3D beberapa fosil tersebut kini diumumkan pada Jurnal Nature edisi 9 Agustus lalu.


Metode Lain

Beberapa ahli gambar 3D juga berhasil membuat gambaran tentang fosil dengan menggunakan metode lain. Kali ini teknik yang digunakan menggunakan Confocal Laser Scanning Microscopy (CLSM) dan Raman Spectroscopy. Dengan dua teknologi tersebut, para peneliti kini mampu juga melihat apa fosil dalam batuan.

Penelitian itu sendiri dipimpin oleh ahli paleobiologi dari Universitas California J William Schopf. Temuan Schopf itu sendiri sebenarnya telah dipublikasikan secara luas dalam jurnal Astrobiology bulan Januari lalu.

“Sekarang kita dapat melihat secara tiga dimensi, apa yang ada di dalam bebatuan. Bahkan renik-renik filamen miskroskopik dapat terlihat pula,” urai Schopf, pada kesempatan berbeda. “Terakhir kami telah melihat unsur kimia dan morfologi beberapa fosil, dan dat mengkomparasikannya dnegan organisme modern saat ini,” paparnya senang. (sulung prasetyo)

(Sumber: Sinar Harapan, Rabu, 30 Agustus 2006)

Tidak ada komentar:

BUKU-BUKU JURNALISTIK


Kontak Saya

NAMA :
EMAIL :
PERIHAL :
PESAN :
TULIS KODE INI :

Komentar Anda

Langganan Majalah Internasional

Jualan Elektronik