Views
NAIROBI – Fosil berusia empat juta tahun ditemukan di Ethiopia. Menurut para pakar palaentologi, fosil ini menghubungkan dua tahapan evolusi manusia yang selama ini hilang.
“Untuk pertama kalinya kami menemukan fosil yang menghubungkan fase evolusi manusia pertama dan kedua,” demikian Dr Berhane Asfaw, ahli antropologi dan ko-direktur penelitian dari proyek yang menemukan fosil dalam konferensi pers di Addis Abba yang diberitakan AFP, Rabu pekan lalu.
Sisa jasad enam individu ditemukan di kawasan Afar di sebelah timur laut Ethiopia. Jasad itu dikelompokkan dalam Australopithecus anamensis – bagian dari genus Australopithecus yang dianggap nenek moyang manusia, demikian ditulis majalah Nature pada Kamis (13/4).
“Fosil ini menjadi perantara bagi spesies Ardipithecus ramidus yang sebelumnya ditemukan dengan spesies Australopithecus afarensis,” ujar Berhane Asfaw.
Penemu fosil adalah tim palaentropologi, Tim White yang berasal dari University of California, Berkeley, yang bekerja di situs Asa Issie di bagian pusat daerah Awash, 230 kilometer utara Addis Ababa. Sebelumnya pada tahun 1992 White menemukan homonid yang lebih primitif, yakni spesies Ardipithecus ramidus. Mereka tinggal pada kawasan yang sama dengan spesies anamensis yang lebih muda. (ads)
(Sinar Harapan, 17 April 2006)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar