Pengumuman

Bila tidak ada di blog ini, silakan kunjungi hurahura.wordpress.com

Senin, 23 Maret 2009

Tiga Candi Juga Rusak, Sojiwan Paling Parah

Views


Yogyakarta – Gempa hari Sabtu (27/5) juga memorak-porandakan tiga candi yang berada di daerah Klaten. Ketiga candi itu adalah Candi Brahma yang terletak dan menjadi satu kesatuan dengan Candi Prambanan, Candi Plaosan yang terletak di timur Candi Prambanan dan Candi Sojiwan - terletak di selatannya.

Candi Brahma yang menjulang tinggi dan mendampingi Candi Siwa maupun Wisnu terlihat runtuh pada puncaknya, dan runtuhan itu jatuh menimpa susunan batu yang berada di bawahnya dan berserakan di pelataran candi. Untungnya, relief yang menggambarkan peperangan antara Balaputeradewa dari keluarga Syailendra melawan Rakai Pikatan tak terpengaruh dan utuh menempel pada dinding candi tersebut.

Candi Plaosan juga rusak, namun tak seberapa, yang paling parah adalah Candi Sojiwan. Candi yang tengah dipugar itu kembali runtuh berantakan bersama kayu-kayu penyangganya. Bagian belakang candi yang berada di sisi barat hancur berantakan tak berbentuk lagi.

”Pemugaran Candi Sojiwan ini baru selesai 60 persen, kini semua hancur, sehingga kami harus mengulang dari awal. Sedianya pemugaran selesai akhir 2006,” kata Suroso, Kepala Balai Kepurbakalaan Jawa Tengah dan DIY, ketika dihubungi SH, Minggu (28/5).

Suroso tidak bisa memastikan kapan pemugaran bisa dimulai lagi dan dari mana dananya. Selama ini untuk merawat candi-candi yang ada dari APBN tersedia Rp 2 miliar. Dia berharap pemugaran ini juga diprioritaskan. ”Ini mengingat selain merupakan bangunan purbakala, candi-candi itu merupakan objek wisata bagi Jateng dan DIY,” kata Suroso.

Candi Prambanan adalah candi Hindu terbesar di Jawa, juga banyak dikenal dengan nama Candi Rara Jonggrang. Dalam mitologi Jawa, Rara Jonggrang dikenal sebagai putri Prabhu Ratubaka yang namanya diabadikan sebagai nama peninggalan kompleks candi di perbukitan Saragedug sebelah selatan Candi Prambanan.

Dikisahkan seorang raksasa Bandung Bandawasa ingin mempersunting Rara Jonggrang. Untuk itu dia harus membuat candi dengan seribu arca dalam waktu semalam.

Permintaan tersebut dipenuhinya, namun Rara Jonggrang curang sehingga pada saat yang ditentukan candi itu belum selesai, kurang sebuah arca lagi. Bandung Bandawasa marah dan mengutuk Rara Jonggrang menjadi arca yang keseribu.

Sementara itu dari berbagai literatur, Candi Sojiwan merupakan sebuah kompleks candi Buddha.

Ada dugaan Candi Sojiwan dibangun bersamaan dengan candi-candi lain di sekitarnya, semasa Kerajaan Mataram Kuno, di bawah pemerintahan Dinasti Syailendra yang menganut agama Buddha. (yuyuk/emmy/herdjoko)

(Sinar Harapan, Senin, 29 Mei 2006)

Tidak ada komentar:

BUKU-BUKU JURNALISTIK


Kontak Saya

NAMA :
EMAIL :
PERIHAL :
PESAN :
TULIS KODE INI :

Komentar Anda

Langganan Majalah Internasional

Jualan Elektronik