Pengumuman

Bila tidak ada di blog ini, silakan kunjungi hurahura.wordpress.com

Selasa, 17 Maret 2009

Fosil Kepala Gajah Purba Ditemukan di Sangiran

Views


Sragen - Setelah fosil rahang buaya purba ditemukan di Sangiran, Kabupaten Sragen, minggu lalu, penduduk setempat pada pekan ini kembali menemukan fosil kepala gajah purba atau Stegodon trigonocephalus di Dusun Dayu, Desa Dayu, Kecamatan Gondarangrejo, Kabupaten Karanganyar. Lokasi penemuan fosil kepala gajah purba itu sekitar satu kilometer dari temuan rahang buaya purba.

Daryanto (40) waga Dusun Sangiran Krajan, Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen adalah penemu fosil kepala gajah purba itu. Ia menemukan fosil itu di lereng bukit, dan baru melaporkan temuannya pada Kamis (26/4).

Menurut Gunawan, petugas Laboratorium Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, fosil tengkorak buaya purba itu terdiri dari pangkal gading, rahang atas (maksila), batok tengkorak (cranium), dan dua tulang rusuk.

“Dari penyelidikan sementara, gajah purba itu diperkirakan hidup pada 800.000 – 700.000 tahun yang lalu. Fosil itu memiliki ukuran panjang 1,02 meter, lebar 46 cm, dan tinggi 69 cm,” tuturnya.

Ia berharap, pada waktu-waktu selanjutnya akan ditemukan fosil-fosil pelengkap lainnya seperti gading yang bisa sepanjang 2 meter. Gajah besar ini hidup pasa zaman pleistosin tengah pada formasi kabuh. Pada saat itu manusia juga sudah hidup.

Gajah besar purba stegodon dikenal sebaga saudara mammoth. Ukuran tubuh stegodon dewasa mencapai tinggi 4 meter, panjang 8 meter, lebih panjang 3 meter dari gajah biasa. Berat bisa mencapai 1 ton. Bisa juga diduga ukuran gajah purba dua kali lipat gajah yang hidup sekarang.

Penemuan fosil gajah terakhir pada tahun 2006. Hingga kini sudah ada 960 fosil gajah purba yang ditemukan. Fosil kepala stegodon yang baru ditemukan itu tercatat sebagai temuan nomor 13.813 yang dikoleksi BPSMP Sangiran.

Arkeolog Museum Situs Purbakala Sangiran, Anjarwati Sri Sayekti menuturkan, fosil stegodon merupakan temuan yang terbanyak. Fosil rahang buaya purba jenis Crodilus nilaticus yang baru saja ditemukan minggu lalu merupakan temuan yang istimewa karena cukup lengkap dan jarang ditemukan di Sangiran. Fosil buaya terakhir ditemukan pada tahun 1998. (su herdjoko)

(Sumber: Sinar Harapan, Sabtu, 28 April 2007)

Tidak ada komentar:

BUKU-BUKU JURNALISTIK


Kontak Saya

NAMA :
EMAIL :
PERIHAL :
PESAN :
TULIS KODE INI :

Komentar Anda

Langganan Majalah Internasional

Jualan Elektronik