Pengumuman

Bila tidak ada di blog ini, silakan kunjungi hurahura.wordpress.com

Selasa, 17 Maret 2009

Ilmuwan Temukan 8 Spesies Baru di Gua

Views


YERUSALEM – Ilmuwan Israel menemukan ekosistem kuno dengan delapan spesies yang sebelumnya tidak diketahui. Mereka dijumpai di suatu danau dalam gua. Selama ini mereka terlepas dari lingkungan luar selama jutaan tahun.

Spesies yang ditemukan adalah krustasea dan invertebrata. Sudah sebulan lalu para ilmuwan menemukannya di dekat kota Ramle di bagian tengah Israel. Pengumuman temuan ini dilakukan pimpinan tim Amos Frumkin pada Jumat (2/6).

“Ini merupakan ekosistem yang unik yang sepenuhnya terisolasi dari permukaan bumi,” ujar Frumkin. Ia peneliti gua pada departemen Geografi di universitas Hebrew di Jerusalem.

Gua ini berada 98,4 meter dibawah permukaan tanah di suatu pertambangan batu kapur. Lorong gua sendiri panjangnya mencapai 2,45 kilometer. Didalamnya terdapat danau besar yang memiliki berbagai spesies yang mirip dengan kalajengking dan udang.

Menurut Allen G Collin, seorang peneliti di Smithsonian Institution, Washington, kepada AP, temuan ini sekali lagi membuktikan bahwa kita masih sangat kurang pengetahuan tentang bumi sendiri. “Sangat penting untuk kita tetap meneliti,” jelas dia.

“Menurut saya ini merupakan situasi unik, di mana terdapat sistem gua yang mengandung spesies dari air laut maupun dari air tawar, ini saja unik apalagi situasinya di bawah tanah,” lanjut dia. “Satwa yang menyerupai kalajengking dan udang yang ditemukan itu keduanya sendiri memang unik.” Satwa itu terlindungi dari dunia luar oleh lapisan batu kapur yang tidak tembus air maupun nutrisi dari luar. Ini yang diungkapkan Frumkin.

Kecuali satwa yang mirip kalajengking, satwa lainnya ditemukan dalam keadaan hidup. Tidak satupun satwa itu yang berukuran lebih panjang dari 5 sentimeter.

Frumkin juga menjelaskan bahwa ada gua-gua serupa yang ditemukan di Romania dan Meksiko. Ia menjelaskan tidak ada yang terisolasi seperti yang ditemukannya. Tidak seperti satwa lain yang bergantung pada rantai makanan berbasis fotosintesis, spesies temuan baru ini hidup mandiri dalam ekosistem yang berkesinambungan.

Penemu pertama adalah Israel Naaman, asisten Frumkin. Ia sedang menjelajahi gua dan menemukan lorong sempit yang terus bertambah besar. “Saya pikir tadinya itu hanya lubang kecil, saya sampai-sampai tidak mempercayai temuan saya sendiri,” ungkapnya.

Ketika seorang asisten relawan hendak mengukur suhu air, ia terlompat karena menemukan ada yang bergerak di dalamnya. Naaman sendiri mengakui bahwa ada bahaya bagi spesies baru itu karena terekspos pada oksigen saat proses penemuan ini. Namun ia lebih mementingkan kepentingan temuan baru ini. Bahkan penelitian lanjut, menurutnya akan menghasilkan temuan baru lainnya.

Hasil temuan ini telah disebarkan pada pakar internasional untuk dikaji lebih lanjut dan juga untuk upaya klasifikasi. Mereka berharap akan mempublikasikan temuan ini dalam waktu dekat.

Gua kawasan gamping ini dipercaya sebagai kedua terbesar di Israel. Guna menjelajahinya para ilmuwan ini harus memanjat tali dan merangkak lewat lorong sempit. Dan akibat makna ilmiah temuan ini, gua yang terletak di tambang yang aktif ini sementara ditutup. (ap/ads)

(Sumber: Sinar Harapan, 5 Juni 2006)

Tidak ada komentar:

BUKU-BUKU JURNALISTIK


Kontak Saya

NAMA :
EMAIL :
PERIHAL :
PESAN :
TULIS KODE INI :

Komentar Anda

Langganan Majalah Internasional

Jualan Elektronik