Pengumuman

Bila tidak ada di blog ini, silakan kunjungi hurahura.wordpress.com

Jumat, 27 Maret 2009

Pelestarian Situs Penting buat Bangsa

Views


Jakarta – Penggalian situs yang dilakukan selama ini di wilayah Trowulan pada dasarnya sudah memenuhi kaidah arkeologi. Di tempat itu, situs memang sangat banyak dan terjadi di setiap hamparan tanah yang ada ada disana. “Sisa tinggalan disana memang sangat banyak, berupa batu bata ataupun sumur. Di mana kita gali, pasti ada situsnya,” ujar arkeolog dan peneliti dari Universitas Indonesia Heriyanti Hari Oentoro Dradjat kepada SH, Selasa (6/1).

Penemuan situs Kerajaan Majapahit dan situs kerajaan lainnya, penting dilakukan bagi bangsa ini. Menurut, usaha menemukan dan melestarikan sejarah dan kebudayaan besar kerajaan di Nusantara diperlukan juga untuk masa depan Indonesia. “Kita lihat, betapa bangsa kita dulu dihormati sebagai bangsa teladan. Oleh sebab itu, pelestarian dan penggalian sejarah kebudayaan masa lalu diperlukan juga oleh masyarakat luas,” ujar Heriyanti.

Hal yang paling terlihat, Heriyanti mencontohkan kerajaan termuda yaitu Kesultanan Banten. Menurutnya, Indonesia bisa belajar dari kerajaan ini. Kearifan masa lalu kerajaan itu dapat digunakan di masa sekarang dan di masa depan. “Kita dapat belajar dari kerajaan ini bagaimana mempersatukan bangsa. Kesultanan Banten usianya lebih muda dari Majapahit, namun mereka pun tahu cara memperlakukan pedagang asing di wilayah kerajaannya,” paparnya.

Karena itu, rencana proyek Pusat Informasi Majapahit (PIM), Trowulan, Mojokerto yang diresmikan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, awal November 2008, merupakan usaha yang harus dilanjutkan untuk situs kerajaan lainnya. “PIM itu dibangun untuk mengungkapkan sejarah kepada masyarakat. Supaya masyarakat lihat secara langsung. Selama ini kan arkeolog saja yang tahu. Majapahit seperti kota yang hilang (lost city). Bila sebagian saja dibuka, masyarakat akan memahami betapa besar sejarah masa lalu kita,” ujar Heriyanti.

Dihubungi di tempat terpisah, Kepala Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Timur, I Made Kusumajaya, juga melihat fungsi pelestarian situs termasuk PIM adalah meneladani keberagaman pada masa Kerajaan Majapahit. Sejarah Majapahit penting untuk literatur sehingga perlu diketahui masyarakat. “Itu perlu, karena dapat menjadi apresiasi, upaya mengangkat kembali nilai kebesaran Majapahit, terutama masalah harmoni dan toleransi yang dikembangkan kerajaan ini,” ujarnya.


Kesadaran Sejarah

Dengan kesadaran, setidaknya usaha penggalian batu bata yang menjadi profesi sebagian masyarakat di sana, diharapkan tidak merusak situs sejarah. “Proyek PIM, sosialisasi tentang kerajaan di sana, akan membuat masyarakat paham bahwa sejarah itu penting,” papar Heriyanti.

Sekali pun demikian, penelitian yang menyeluruh antara arkeolog, ahli filologi dan latar disiplin ilmu lainnya tetap harus dilakukan untuk penelitian situs bersejarah. “Sebetulnya perpaduan (disiplin ilmu) sudah cukup baik karena melibatkan peneliti dari segi naskah. Selama ini, sudah dilakukan penerjemahan naskah Kakawin Majapahit,” ujarnya. (sihar ramses simatupang)

(Kompas, Selasa, 6 Januari 2009)

Tidak ada komentar:

BUKU-BUKU JURNALISTIK


Kontak Saya

NAMA :
EMAIL :
PERIHAL :
PESAN :
TULIS KODE INI :

Komentar Anda

Langganan Majalah Internasional

Jualan Elektronik