Pengumuman

Bila tidak ada di blog ini, silakan kunjungi hurahura.wordpress.com

Senin, 23 Maret 2009

Terbengkalai, Penelitian Tiga Kerajaan Terpendam di Tambora

Views


Jakarta – Penemuan situs daerah-daerah terpendam, yang diduga merupakan tiga kerajaan korban awan panas ledakan gunung Tambora tahun 1815 silam, kini dalam kondisi yang mengenaskan karena tererosi hujan dan panas tanpa perlindungan secukupnya. Demikian laporan Igan S. Sutawijaya, peneliti dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bandung, kepada SH, Kamis (30/3).Rata Penuh
“Menurut laporan dari seorang teman yang melakukan penelitian pertambangan di daerah tersebut baru-baru ini, menunjukan bahwa situs berharga Tambora kini terus tererosi hujan dan panas. Tanpa perhatian dari pemerintah daerah, seperti yang mereka janjikan,” jelas Igan.

Sebelumnya menurut Igan, situs tersebut mereka tinggalkan karena kurangnya dana dalam penelitian. Hingga kemudian penelitian yang dilakukannya bersama Gerson, seorang peneliti geologi dari Amerika Serikat harus ditunda dahulu. “Rencananya baru pertengahan April ini kami kembali ke sana, karena adanya dukungan dari Museum Geologi Bandung,” tambah Igan.

Namun ironisnya kini keberadaan situs tersebut makin mengkhawatirkan. Pemerintah daerah setempat yang sebelumnya menjanjikan untuk menjaga situs terebut tampaknya tidak menjalankan fungsinya. “Dulu waktu kami tinggalkan sempat kami ingin kubur kembali dengan pasir situs tersebut. Agar ancaman erosi dari hujan dan panas bisa dikurangi,” urai Igan. Namun pihak pemerintah daerah memutuskan agar tidak perlu dilakukan hal tersebut. Dan mereka berjanji akan menjaga situs dengan menutupinya memakai plastik. Namun tampaknya janji tersebut tak dilakukan, karena situs didiamkan saja tanpa apapun melindunginya.

Kini menurut tim pertambangan ITB yang melakukan penelitian di daerah tersebut akhir-akhir ini, menunjukan bahwa sebagian daerah situs telah terkubur kembali dan hilang tererosi, tanpa perlindungan apapun. Hal ini menurut Igan agak mengenaskan, mengingat tingginya nilai sejarah dari daerah tersebut. Ledakan Tambora sendiri menurut Igan merupakan salah satu letusan gunung berapi terdahsyat yang ada di dunia. Bahkan lebih dahsyat dari ledakan gunung Krakatau. Karena mampu merubah iklim yang ada di dunia ini. Bahkan rencana pertempuran Napoleon harus terbengkalai karena dampak letusan tersebut, karena makin lamanya musim dingin yang menghantui dalam perjalanan mereka menguasai Rusia.

Kini Igan bersama dengan museum Geologi Bandung berencana menyambangi situs tersebut kembali. Rencana pertengahan April kedepan, mereka akan menseriuskan kembali penelitian ini, dengan tujuan akhir terciptanya museum alam untuk mengenang peristiwa dahsyat tersebut.(sulung prasetyo)

(Sinar Harapan, 3 April 2006)

Tidak ada komentar:

BUKU-BUKU JURNALISTIK


Kontak Saya

NAMA :
EMAIL :
PERIHAL :
PESAN :
TULIS KODE INI :

Komentar Anda

Langganan Majalah Internasional

Jualan Elektronik